Seminar TRE JAMBI
Seminar TRE JAMBI
Tanggal: 9 September 2017
Tempat: Wiltop Hotel, Jambi
Pukul: 09.00-12.00 WIB
Biaya pendaftaran: Rp177.000
Pembicara : Aurelius B. Suryaatmaja
TRE adalah sebuah teknik sederhana yang menggunakan gerakan dan kecerdasan tubuh untuk melepaskan stress atau ketegangan pada tubuh. Stress dan ketegangan tubuh ini biasanya timbul dan berakumulasi dari kondisi hidup sehari-hari yang penuh tekanan, menghadapi situasi sulit, stress sesaat atau yang berkepanjangan atau pengalaman traumatic (seperti bencana alam, kekerasan social dsb).
TRE terdiri dari enam gerakan peregangan tubuh yang membuat ketegangan pada badan/otot menjadi lepas dengan suatu proses getaran (shaking) pada otot yang terjadi secara otomatis. Getaran (shaking) otomatis yang dikontrol sendiri oleh tubuh ini disebut neurogenic muscle tremors (getaran otot yang dipicu dan dikontrol oleh system syaraf).
Latihan ini berupa peregangan pada bagian tubuh/otot tertentu yang akan memicu otot bergetar secara otomatis dan alami.
Setelah teknik ini dipelajari dan dikuasai dalam beberapa sesi latihan, proses latihan pemanasan ini bisa dipercepat bahkan digantikan dengan aktifitas tubuh sehari-hari seperti berjalan atau yoga, sehingga teknik ini menjadi metode yang cepat dan efektif untuk relaksasi sehari-hari. Nantinya, getaran tubuh/otot (shaking) akan timbul sendiri pada saat posisi tubuh kita dalam posisi istirahat. Ini akan mengurangi bahkan menghilangkan akumulasi ketegangan/stress yang terjadi sepanjang hari tersebut.
TRE telah dipergunakan oleh ribuan orang di seluruh dunia sebagai cara yang efektif untuk melepaskan stress akibat trauma yang kronis, ketegangan fisik dan trauma emosinil (sering panic, phobia dan sejenisnya). Ini juga menjadi salah satu cara yang popular untuk melepaskan stress, ketegangan pada tubuh dan kecemasan yang timbul dari tekanan hidup sehari-hari.
Pengalaman masa kecil yang buruk (Adverse childhood experiences -ACE) adalah kejadian yang menegangkan atau traumatis, termasuk pelecehan dan pengabaian pada kanak-kanak. Hal itu juga termasuk hilangnya fungsi rumah tangga sebagai tempat berlindung, seperti yang terjadi pada anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga, tumbuh bersama anggota keluarga yang memiliki gangguan mental, gangguan kejiwaan dan penggunaan narkoba. ACE sangat terkait dengan perkembangan dan prevalensi berbagai masalah kesehatan sepanjang umur pada seseorang, termasuk yang terkait dengan metabolism tubuhnya.
Pengalaman masa kecil yang buruk (Adverse childhood experiences -ACE) meliputi:
- Pelecehan fisik
- Pelecehan seksual
- Pelecehan emosional
- Mengabaikan kebutuhan dan perkembangan fisik
- Mengabaikan kebutuhan dan perkembangan emosional
- Ibu yang mengalami KDRT
- Penyalahgunaan zat adiktif oleh anggota keluarga
- Penyakit mental rumah tangga
- Perpisahan orang tua atau perceraian
- Anggota rumah tangga yang bermasalah dengan hukum dan dipenjara.
Pengalamam masa kecil yang buruk (ACE) berdampak pada:
- a. Perilaku kesehatan yang berisiko,
- b. Kondisi kesehatan kronis,
- c. Potensi hidup rendah, dan
- d. Kematian dini
Pengalaman masa kecil yang buruk sering menjadi masalah kompleks yang sering terjadi pada angkatan kerja. Efek negatif Pengalaman masa kecil yang buruk dirasakan di seluruh bangsa dan dapat mempengaruhi semua orang dari berbagai latar belakang.
Sehingga untuk menanganinya dibutuhkan:
- Menggali nilai pola hidup lingkungannya dengan mengumpulkan data
- Pendekatan pencegahan yang efektif dan berkelanjutan dipandu dengan menerapkan Strategic Prevention Framework (SPF)
- Upaya pencegahan sejalan dengan meluasnya kejadian Pengalaman masa kecil yang buruk
- Membangun hubungan dengan mitra masyarakat yang tepat melalui kolaborasi yang kuat
(sumber: Substance Abuse and Mental Health Service Administration)
Info dan kontak:
INDAH ( 081222008769 )
http://seminar2.treindonesia.com/jambi/
bit.ly/SeminarTRE