SGU dan BSSN Tandatangani Perjanjian Kerja Sama Riset Implementasi Honeyspot Sebagai Sensor Deteksi Malware
Swiss German University (SGU) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) melakukan Perjanjian Kerja Sama Riset Implementasi Honeyspot Sebagai Sensor Deteksi Malware. Perjanjian Kerja Sama tersebut ditandatangani oleh Rektor SGU, Dr. rer. Nat. Filiana Santoso dan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber BSSN, Dra. Rr. Retno Artinah S., secara virtual, Senin (21/12/2020).
Perjanjian Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah dibuat antara BSSN dengan SGU pada tahun 2018. Dari MoU tersebut melahirkan beberapa Perjanjian Kerja Sama yang beberapa diantaranya sudah diimplementasikan.
Dalam Perjanjian Kerja Sama kali ini, Kelompok Riset Cyber Security SGU serta Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber BSSN akan melakukan penelitian bersama tentang bagaimana merancang honeypot dengan metode “interaksi tinggi”. Dengan honeypot “interaksi tinggi”, efek serangan malware dapat dipelajari dalam konteks sistem nyata, bukan hanya sistem yang diemulasi untuk honeypot biasa (interaksi rendah). Kegiatan penelitian akan diawali dengan beberapa rangkaian workshop dari para ahli di SGU untuk peneliti BSSN.
Rektor SGU, Dr. rer. nat. Filiana Santoso mengatakan kerjasama penelitian antara SGU dan BSSN menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi sensor honeypot telah menghasilkan portal di honeynet.bssn.go.id yang menginformasikan kepada publik tentang ancaman umum atau serangan malware di Indonesia, termasuk sumber serangannya.
“Harapan kami, penelitian tentang sensor honeypot akan menghasilkan produk atau layanan yang dapat membantu komunitas keamanan dunia maya untuk mendeteksi ancaman baru yang tidak diketahui,” ujar Filiana dalam sambutannya.
Dia mengatakan, Program studi Master of Information Technology Swiss German University memiliki tujuan untuk menciptakan arsitek transformasi digital dan melakukan penelitian tentang analisis malware. Selain itu, SGU juga memiliki SOC (Security Operation Center) yang akan digunakan untukmelakukan penelitian terhadap ancaman keamanan siber dengan data nyata dari SGU dan institusi lain. Dengan SGU SOC, mahasiswa dapat mempelajari keterampilan yang sebenarnya dalam melakukan respon insiden keamanan. Saat ini SGU sedang bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk melakukan penelitian di bidang SOC ini.
“Saya percaya kerjasama antara BSSN dan SGU yang sudah berlangsung beberapa tahun tidak akan berhenti sampai disini, akan tetapi akan berkesinambungan dan mencakup aspek serta bidang ilmu lain,” kata Filiana.
Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber BSSN, Dra. Rr. Retno Artinah S., mengatakan kegiatan riset bersama dengan SGU merupakan rangkaian dari kegiatan Pengkajian Malware Analysis for Threats Intelligence and Detection System yang dilaksanakan pada tahun 2020. Dalam bidang pengkajian dan pengembangan, BSSN memiliki keinginan yang tinggi dalam memajukan pengkajian dan pengembangan tentang honeypot sebagai sensor deteksi malware. Perjanjian ini merupakan rancang bangun kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2021.
“Tidak menutup kemungkinan di tahun berikutnya kita dapat memperpanjang kerjasama ini dengan melihat perkembangan yang terjadi dalam pelaksanaan riset bersama pada tahun 2021 yang akan berjalan,” ujar dia.
Kegiatan penelitian bersama ini diharapkan dapat menghasilkan output berupa aplikasi honeypot yang dapat diimplementasikan sebagai sensor deteksi malware. Metode yang dihasilkan diharapkan merupakan sesuatu yang unik dari kondisi exsisting yang selama ini digunakan oleh Direktorat Deteksi Ancaman agar hasil dari kegiatan dapat tercapai.
Dalam perjanjian kerja sama ini juga dibahas tentang mekanisme dalam menetapkan Hak Kekayaan Intelektual dan paten, yang diharapkan nantinya dapat dihasilkan suatu produk bersama yang dapat dipatenkan. Hal ini menunjukkan perhatian dan keseriusan yang tinggi dalam mensukseskan tujuan dari perjanjian kerjasama ini sehingga semua pihak dapat memiliki andil dan menerima manfaatnya.
Tentang SGU
SWISS GERMAN UNIVERSITY (SGU) adalah universitas bertaraf internasional hasil kerjasama Indonesia, Jerman, Swiss, dan Austria yang didirikan di Indonesia yang didirikan pada tahun 2000. Kami adalah pelopor dalam menawarkan kurikulum internasional di Indonesia.
Siswa yang memenuhi syarat dapat lulus dengan gelar Ganda dari Indonesia dan Jerman, yang diberikan SGU bekerja sama dengan universitas mitra. Sejak didirikan, SGU telah berdedikasi untuk memberikan pendidikan berkualitas sesuai dengan standar internasional dan bertujuan untuk mengembangkan profesional terampil yang memenuhi tuntutan industri. Untuk mencapai tujuannya, SGU menawarkan pembelajaran yang berorientasi kualitas melalui 12 Program Sarjana dan 4 Program Magister mulai dari Teknik, Teknologi Informasi, dan Bisnis hingga Ilmu Hayati dan Ilmu Sosial. ***