Tabligh Akbar “Syam Menangis, Madaya Menjerit”
Tabligh Akbar “Syam Menangis, Madaya Menjerit”
Tanggal: Ahad, 14 Februari 2016
Tempat: Masjid Al Hikmah, Jl. Irigasi Prima Raya No.1, Perum Bekasi Jaya Indah-Irigasi Bekasi
Waktu: 09.00-12.00 WIB
Rintih pilu, duka nestapa serasa tak pernah lepas dari Bumi Syam. Lara itu bertambah pedihnya manakala berbagai negara seakan tak melihat dan tak mendengar suara tangisnya. Rintihnya tersamarkan dengan desingan bom dan roket yang setiap saat mengancam jiwanya.
Seolah anak-anak Palestina bebas bermain dan belajar. Seolah al Aqsha tegar dengan ketenangannya tanpa ada yang mengusiknya. Padahal tak ada hari yang dilewati kecuali anak-anak Palestina harus menahan nafas di tengah gempuran Zionis Israel.
Demikin juga, seolah warga Suriah tak pernah ada dalam pikir dan benak mereka. Seolah tak ada bencana kemanusiaan yang ditimpakan kepada kaum muslimin di negeri Suriah. Padahal tiada waktu dan masa yang dilewati kecuali kaum muslimin Suriah menangis. Semenjak tahun 2011 wajah-wajah mereka berubah menjadi nestapa yang tak jelas kapan akan berakhirnya. Saking tidak jelasnya, hingga mereka berucap bahwa kondisi seperti sekarang akan terus berlangsung hingga hari kiamat.
Di tengah-tengah samar isak tangis duka nestapa mereka, dunia dikejutkan dengan jeritan kaum muslimin di Madaya, sebuah wilayah di Suriah. Kematian terjadi hampir setiap hari. Memang tubuh mereka tidak hancur oleh serpihan bom yang merobek kulit mereka. Tidak juga oleh butiran peluru yang menembus tubuhnya. Tapi blokade yang dilakukan oleh rezim dan sekutunya menyebabkan kaum muslimin di Madaya harus bertahan hidup dengan apa adanya.
Lihatlah bayi-bayi mereka yang tidak mendapatkan ASI karena ASI itu sudah tidak bisa keluar lagi dari ibunya. Sementara susu formula juga tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka. Air dan garam-lah pengganti semuanya. Maka tidak heran jika tulang rusuk mereka menonjol di balik selaput kulitnya. Apa yang kemudian bisa diperbuat oleh dunia. Kembali mereka terpaksa menahan derita yang sangat terasa sakitnya. Karena seolah mereka tak dapat lagi mengharapkan bantuan dari negara-negara bahkan dari saudaranya sesama muslim.
Hadiri Tabligh Akbar “Syam Menangis, Madaya Menjerit”
Info dan kontak:
Cp: 0878-9964-0396